banner_2

Manajemen Resiko

Risk Management

Manajemen Resiko // Risk Management

Manajemen menerapkan kebijakan manajemen resiko yang sesuai dan mengambil tindakan antisipasi awal yang diperlukan atas potensi ancaman terhadap gangguan keuangan serta mengambil tindakan segera untuk mengendalikannya. Resiko-resiko ini berpotensi mengganggu kegiatan Perseroan serta kelangsungan bisnis dan dapat menimbulkan kegagalan dalam mencapai tujuan.

Sistem manajemen resiko bekerja dengan secara sistematis dan tepat waktu mengidentifikasi resiko, mengevaluasi, mengawasi dan melaporkannya sehingga membantu manajemen untuk mengelola resiko-resiko ini dengan cara membuat strategi dan menghadapi dampaknya menggunakan sumber daya Perseroan yang ada secara effektif. Proses manajemen resiko memberikan antisipasi awal untuk mengurangi dampak resikonya.

Strategi manajeman resiko dibangun dengan analisa secara mendalam atas resiko, kemungkinan areanya, potensi dampaknya, dan mengendalikan agar keputusan selalu diambil dengan mempertimbangkan menghindari resiko, menyiapkan untuk mengurangi efek dari resiko, membatasi resiko pada pihak-pihak yang tertentu, dan jika tidak terhindarkan dicari penyelesaian yang tepat untuk meminimalisir dampaknya.

Manajemen telah menciptakan kesadaran yang kuat atas resiko dari manajemen puncak sampai karyawan sehingga membantu mengidentifikasi resiko secara akurat dan menyeluruh dan juga secara konsisten melaksanakan praktek-praktek manajemen resiko yang berkualitas dan terdokumentasi untuk mendukung peningkatan nilai Perseroan dalam jangka panjang.

Management adapts the appropriate risk management policies and always takes the necessary steps of risk management to anticipate in advance the potential threats of financial nature and control it by timely actions. These risks have the potential to disturb Company’s activities and business sustainability that may also result in failure in achieving the goals.

Company’s risk management system works with a systematic and timely identification of the risk, appraisal, monitoring and reporting which help management to manage these risks by strategy development and mitigating the impact by effectively utilizing Company’s existing resources. The risk management process gives an early anticipation in order to reduce the risk exposure.

The risk management strategies are developed by thoroughly analysing the risk, its possible areas, potential impact from the risk and control decisions are based on the approach of avoiding the risks, prepare for decreasing the adverse effects of such risks, restricting risks to particular parties, if risk is unavoidable than finding appropriate solution to minimize the risks impacts.

Management has created strong risk awareness from top management till employees which helps in identification of risks in an accurate and comprehensive manner and also in consistently performing good quality and well documented risk management practices which will support in improving in Company’s value in the long run.

Evaluasi atas Sistem Manajemen Resiko // Evaluation of Risk Management System

Direksi bersama dengan anggota Komite Audit dan Auditor Internal Perseroan secara konsisten mengevaluasi sistem manajemen resiko Perseroan untuk memastikan bahwa sistem tersebut mampu mengatasi ancaman perubahan lingkungan dari bisnis garmen. Dalam tahun 2016, sebagai hasil dari evaluasi ini sejumlah training diberikan kepada personil yang menangani manajemen resiko sehingga mereka dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif. Identifikasi dan evaluasi atas resiko dilakukan oleh tiap departemen. Direksi menelaah kebijakan manajemen resiko dari masing-masing departemen. Dewan Komisaris mengawasi pelaksanaan kegiatan manajemen resiko, dan memberikan dukungan dan wewenang penuh kepada manajemen untuk mengelola resiko yang ada. Dewan juga bertanggung jawab untuk melakukan penilaian secara periodik dan memberikan rekomendasi tentang resiko-resiko bisnis, jenis-jenisnya, dan lingkup yang ditangani Perseroan. Dalam menjalankan kewajiban ini Dewan Komisaris dibantu oleh Direksi.

The Board of Directors along with the Audit Committee members and Internal Auditor of the Company consistently evaluates the risk management system of the Company to ensure that the system is capable to mitigate the threats of changing environment of garment business. During 2016, as a result of this evaluation adequate trainings were provided to the personnel handling risk management so that they can support their roles and functions in effective manner. The identification and evaluation of risks is performed by each department. Board of Directors reviewed the assessed risk management policies of each department. The Board of Commissioners monitors the implementation of risk management activities, and provides their support and full authority to management to manage the risks. They are also responsible for conducting periodical assessment and giving recommendation on business risks, its types and the extent of coverage by the Company. In performing this responsibility, the Board of Commissioners is assisted by the Board of Directors.

Jenis-Jenis Resiko dan Pengelolaannya // Type of Risk and Its Management

Industri Garmen memiliki berbagai resiko yang dapat berdampak pada produktifitas, kualitas dan profitabilitas. Berikut ini adalah resiko-resiko bisnis dan tindakan manajemen untuk mengelola resiko-resiko tersebut:

1. resiko kegagalan/keterlambatan pembayaran pelanggan

Resiko ini dikelola dengan melakukan verifikasi mendalam terhadap calon pelanggan dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang kredibilitas, kondisi keuangan dan kinerja bisnisnya. Pembayaran diawasi secara ketat dan jika terjadi keterlambatan pembayaran Perseroan segera mengambil tindakan dimulai dengan peringatan secara lisan dan tertulis, yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan secara rutin bersama pelanggan sampai tunggakan lunas seluruhnya.

2. resiko keterlambatan pengiriman

Dalam industri garmen keterlambatan pengiriman berakibat resiko yang sangat mahal karena ketepatan waktu pengiriman suatu pesanan bergantung pada berbagai macam faktor internal maupun eksternal. Termasuk didalamnya adalah kelancaran logistik bahan baku, ketepatan waktu pasokan aksesoris garmen, pencapaian target produktifitas dioperasional dan pengiriman barang dari pabrik sampai pelabuhan. Kendala yang terjadi dalam proses tersebut baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal memberikan resiko yang tinggi.

Perseroan mengelola resiko ini dengan menerapkan sistem perencanaan yang akurat, didukung oleh tenaga ahli dibidang industri garmen yang telah terlatih untuk mengatasi masalah ini. Sikap proaktif dan antisipatif diterapkan disemua fungsi penting dalam bisnis untuk mendeteksi resiko sedini mungkin dan meminimalkan dampak negatifnya dengan tindakan yang tepat waktu.

3. resiko informasi pekerjaan

Keamanan data Perseroan sangat penting dan hilang/bocornya informasi penting Perusahaan melalui internet sangat beresiko. Pengelolaan atas resiko informasi ini tidak hanya berkaitan dengan Teknologi Informasi (perangkat keras dan lunak), tetapi juga berkaitan dengan pengamanan seluruh data Perseroan. Kegagalan atas pengamanan informasi rahasia tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi Perseroan.

Pengelolaan atas resiko ini dilakukan dengan membangun Data Center yang handal dengan standard yang tinggi untuk melindungi dari segala bentuk akses dari pihak yang tidak berwenang atas informasi penting Perusahaan. Resiko ini secara konsisten diawasi dan dievaluasi oleh manajemen.

4. resiko kompetisi dari negara asia lainnya

Industri garmen di Indonesia menghadapi kompetisi yang berat dari negara-negara Asia lainnya dengan adanya kenaikan upah dan biaya operasional lain yang terjadi. Perseroan mengelola resiko ini dengan mengawasi secara ketat tren harga di pasar Asia, dengan mengurangi biaya operasional melalui perbaikan operasional dan dengan menciptakan citra sebagai pemasok dengan segmen tersendiri yang mampu memberikan kualitas dan pelayanan yang tidak dapat dibandingkan dengan yang lain. Untuk menang atas kompetisi ini, Perseroan selalu menciptakan perbedaan yang unik dengan mengoptimalkan sumber daya dan kemampuan yang ada seperti infrastruktur, sumber daya manusia, membangun inovasi, otomatisasi operasional sewing, dan mempersingkat ‘lead time’.

5. resiko keuangan

Resiko keuangan utama yang dihadapi Perseroan adalah resiko suku bunga, likuiditas, kredit, dan mata uang.

Perseroan mengelola resiko suku bunga dengan bernegosiasi untuk mendapatkan suku bunga yang terbaik atas pinjaman dari para kreditur dan bank.

Resiko likuiditas dikelola melakukan perencanaan dan evaluasi rutin atas arus kas dan setara kas, secara mendalam dan lengkap. Selain itu Perseroan selalu berkomunikasi dengan bank untuk mendapatkan dukungan keuangan saat resiko likuiditas mengalami peningkatan berarti.

Perseroan mengelola resiko mata uangnya yang disebabkan oleh fluktuasi mata uang asing dengan cara mengawasi pergerakan nilai tukar secara intensif sehingga tindakan yang tepat dapat diambil, misalnya mendapatkan fasilitas hedge dari bank jika diperlukan.

6. resiko sebagai industri padat karya

Sebagai industri padat karya, Perusahaan garmen selalu memiliki resiko yang berasal dari keputusan kebijakan pengupahan nasional dan peraturan perburuhan. Perseroan mengelola resiko ini dengan mengawasi secara aktif pergerakan dibidang tersebut dinegara ini dan mengantisipasi dampaknya terhadap Perseroan supaya tindakan yang diperlukan dapat segera diambil saat diperlukan.

Selain itu, resiko lainnya terkait unit padat karya adalah tentang hubungan yang harmonis dengan pekerja. Perseroan mengelola resiko ini dengan secara aktif berkoordinasi dengan para pekerja, mengikutsertakan mereka dalam berbagai aktifitas CSR, dengan menerapkan penilaian kinerja terbaik dan dengan memberikan kondisi kerja yang baik.

7. resiko gangguan bisnis

Untuk melindungi bisnis dari resiko akibat berbagai bencana alam seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, dan sebagainya. Perseroan selalu siap untuk menghadapi resiko ini dengan perlindungan asuransi yang cukup atas aset, fasilitas produksi, dan persediaannya.

Garment industry is subject to various risks which can affect the productivity, quality and the profitability. Below are the Company’s business risks and management actions to manage these risks:

1. risk of default / delayed payment by customers

The management of this risk is performed by thorough verification of credentials of potential customers by gathering information from various sources pertaining to their credibility, financial strengths and business performance. Payments are monitored tightly and in case of delays in payments the Company undertakes immediate steps starting with verbal and written reminders followed by holding regular meetings with the customers until the outstanding is cleared.

2. risk of delay in shipments

In garment industry the delay in shipments may costs heavily as shipping an order on time depends upon various internal as well as external factors. This includes smooth logistics for incoming raw material, timely supply of all the garment accessories by suppliers, achievement of targeted productivity in operations and outgoing of goods from factory until port. Any obstacle during this process caused by either internal or external factor poses high risk.

 

Company manages this risk by implementing an accurate planning system, supported by expert in garment industry who are trained to handle these challenges. Pro-activeness and anticipations are implemented in all key functions of our business to assess the risk in its early stage and minimize the negative impact by timely actions.

3. company information risk

Security of Company’s data is absolutely essential and in today’s environment loss / leakage of important information relating to company through internet poses a risk. Information risk management does not only related to Information Technology (hardware and software), but also addresses safe-guarding all data held by the Company. Failure to maintain the confidentiality of such information may result in losses for the Company.

The management of this risk is accomplished by building an adequate Data Center that meets the highest standards to protect any kind of unauthorized access to important information. This risk is consistently monitored and evaluated by the management.

4. risk of competition from asian suppliers

The garment industry in Indonesia faces a tough competition from other Asian countries with the increase in wages and other operating costs in Indonesia. Company manages this risk by closely monitoring the trend of pricing in the Asian markets, by reducing its operating costs with operational improvements and by trying to create the image of niche segment supplier which is capable to give unmatchable quality and service. In order to be ahead of the competition, the Company consistently tries to create unique differences by optimizing the available resources such as Company’s infrastructure, human resources, innovative developments, automating portions of sewing operations and reduce the lead time.

 

5. financial risk

The main financial risks encountered by the Company are interest rate risk, liquidity risk, credit risk and currency risk.

Company manages the interest risk by negotiating the best interest rate for its loan from creditors and bankers.

Liquidity risk is managed by due planning and evaluation of cash flows and cash equivalents regularly, comprehensively and thoroughly. In addition, Company always maintains communication with the bankers, in order to get financial support when the liquidity risk is significantly increased.

Company manages its currency risk arising from fluctuation of foreign currency by monitoring the exchange rates intensively, so that it can perform appropriate actions, such as acquiring hedge facilities from the bank if needed.

 

6. risk as labour intensive industry

As a labour intensive industry, garment companies are always subject to certain level of risk arising from decisions relating to national wage policies and labour laws. Company manages this risk by actively monitoring any development in this area in the country and anticipating the effect of these developments to the Company for taking timely appropriate actions.

Besides, another risk relating to labour intensive units lies in the harmonious relations with the work force. Company manages this risk by actively coordinating with the workers, by engaging them through various CSR activities, by adapting best practices of performance assessment and by providing good working conditions.

 

7. business interruption risk

In order to protect business from risks posed by various natural disasters like earthquakes, fires, floods, etc. Company always remains prepared to overcome this risk by taking adequate insurance coverage on its assets, production facilities and inventories.